1. Berbuat Baik Kepada Keduanya
Di manakah perkara ini diisyaratkan dalam ayat? Pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan hendaknya berbuat baik kepada ibu bapak,"
Ayat ini adalah tentang berbuat baik kepada keduanya dan seluruh jenis kebaikan termasuk katagori ayat ini.
2. Tidak Menyakiti Keduanya
Engkau tidak menyakiti keduanya baik dengan hal kecil maupun hal besar. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Jangan pernah mengatakan "ah" dan jangan pernah engkau membentak keduanya."
Pada ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang seseorang menyakiti orang tua dengan hal kecil dan hal besar. Hal kecil contohnya mengatakan "ah atau alah." "Anakku, tolong ambilkan ini nak!" Ia jawab: "Ah atau alah." Jika demikian, engkau belum berbakti kepada orang tuamu, karena engkau masih menyakitinya. Hal besar contohnya engkau membentak keduanya atau tindakan yang lebih parah lagi. Contoh: "Jangan memohon ini kepada saya! Merepotkan!" Ini adalah bentakan atau lebih parah dari itu. Ini tentang tidak bolehnya menyakiti keduanya.
Pada ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang seseorang menyakiti orang tua dengan hal kecil dan hal besar. Hal kecil contohnya mengatakan "ah atau alah." "Anakku, tolong ambilkan ini nak!" Ia jawab: "Ah atau alah." Jika demikian, engkau belum berbakti kepada orang tuamu, karena engkau masih menyakitinya. Hal besar contohnya engkau membentak keduanya atau tindakan yang lebih parah lagi. Contoh: "Jangan memohon ini kepada saya! Merepotkan!" Ini adalah bentakan atau lebih parah dari itu. Ini tentang tidak bolehnya menyakiti keduanya.
3. Membahagiakan Kedua Hati Orang Tua
"Ucapkanlah perkataan yang baik kepada keduanya!." Apa itu perkataan yang baik? Yaitu perkataan yang apabila didengar oleh keduanya, keduanya merasa bahagia. Kebahagiaan akan masuk ke dalam hati mereka ketika mendengar ucapan yang baik ini. Apa contoh perkataan baik yang bisa aku ucapkan kepada ayahku? Yaitu perkataan yang apabila ayahmu mendengarnya, ia menjadi bahagia. "Ayahku, abiku, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menghapuskan dosamu", "Ayahku, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatimu", dan ucapan-ucapan sejenisnya yang membahagiakan hati mereka.4. Merendahkan Diri Terhadap Keduanya
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
Engkau merendahkan diri di hadapan keduanya meskipun kedudukanmu sudah tinggi. Dahulu ada sebagian ulama yang tengah mengajar di majelis, lalu ia dipanggil ibunya. Maka ia pun keluar dari majelis padahal murid-muridnya sedang menulis pelajaran yang ia sampaikan. Lalu pergi menemui ibunya dan memberi makan ayam baru kemudian kembali ke majelis. Perhatikan! Ia sedang duduk di majelis mengejar hadis dan sunah lalu ia dipanggil ibunya, "Fulan!", Maka ia pun berdiri lalu pergi menemui ibunya dan ibunya berkata, "Beri makan ayam dulu!". Maka ia ambil pakan lalu diberikanlah kepada ayam-ayamnya. Ia lakukan sebagai bentuk ketaatan kepada ibunya. Baru kemudian ia kembali mengajar. Meskipun kedudukanmu sudah tinggi, tetap rendahkanlah dirimu terhadap kedua orang tua. Contoh lainnya, ketika engkau di datangi oleh murid-muridmu, Dan saat itu engkau sedang bersama ayahmu, maka engkau dudukkan ayahmu di majelis terdepan. Engkau perkenalkan ayahmu, "Ini adalah ayahku.", meskipun ayahmu adalah orang awam. Jangan pernah katakan, "Aku adalah seorang penuntut ilmu, mereka (murid-murid) juga para penuntut ilmu, sedangkan ayahku adalah orang awam, ngak tahu apa-apa. "Jangan pernah malu dengan keadaan ayahmu! Meskipun kedudukanmu sudah tinggi.
5. Mendoakan Keduanya
"Dan berdoalah: "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." Para ulama berkata, "Engkau baca doa ini di hadapan kedua orang tuamu dan ketika mereka tidak tahu!". Engkau perdengarkan doa ini kepada keduanya agar terkumpul maksud doa dan membahagiakan hati keduanya secara bersama-sama. Engkau juga membaca doa ini tanpa sepengetahuan mereka agar doamu lebih cepat terkabul.
Wallahu a'lam bishawab.
Cukup sampai di sini dulu... Baarakallahu fiikum.
***
Sumber Artikel: ronalabiyyu.my.id
Penyusun: Admin
