Barangsiapa mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya, pasti masuk surga tanpa hisab.
Oleh:
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Bismillah,
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ[1]

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang menjadi teladan, senantiasa patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menghadapkan diri; dan sama sekali ia tidak pernah termasuk orang-orang yang berbuat syirik .[1]

وَالَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ[2]

Dan orang-orang yang mereka itu tidak berbuat syirik kepada Tuhan mereka.[2]

عن حصين بن عبد الرحمن قال: كنت عند سعيد بن جبير فقال: أيكم رأى الكوكب الذي انقض البارحة؟ فقلت: أنا. ثم قلت: أما إني لم أكن في صلاة ولكني لُدِغت. قال: فما صنعت؟ قلت: ارتقيت.[3] قال: فما حملك على ذلك؟ قلت: حديث حدثناه الشعبي. قال: وما حدثكم؟ قلت: حدثنا عن بريدة بن الحصيب أنه قال : ـ

Dari Husain bin Abdurrahman berkata: “Suatu ketika aku berada di sisi Sa'id bin Zubair, lalu ia bertanya: “Siapa diantara kalian melihat bintang yang jatuh semalam? Kemudian aku menjawab: “Aku”, kemudian kataku: “Ketahuilah, sesungguhnya aku ketika itu tidak sedang melaksanakan salat, karena aku disengat kalajengking”, lalu ia bertanya kepadaku: “Lalu apa yang kau lakukan? Aku menjawab: “Aku minta dirukiah”[3], ia bertanya lagi: “Apa yang mendorong kamu melakukan hal itu? Aku menjawab: “Yaitu sebuah hadis yang diriwayatkan oleh asy Sya’by kepada kami”, ia bertanya lagi: “Dan apakah hadis yang dituturkan kepadamu itu? Aku menjawab: “Dia menuturkan hadis kepada kami dari Buraidah bin Hushaib:

((لا رقية إلا من عين[4] أو حمة))

“Tidak boleh rukiah kecuali karena ain[4] atau terkena sengatan”.

Sa'id pun berkata: “Sungguh telah berbuat baik orang yang telah mengamalkan apa yang telah di dengarnya, tetapi Ibnu Abbas menuturkan hadis kepada kami dari Rasulullah", beliau bersabda:

قال: قد أحسن من انتهى إلى ما سمع. ولكن حدثنا ابن عباس عن النبي - صلى الله عليه وسلم- أنه قال: "عرضت علي الأمم فرأيت النبي ومعه الرهط والنبي ومعه الرجل والرجلان، والنبي وليس معه أحد إذ رفع لي سواد عظيم فظننت أنهم أمتي، فقيل لي هذا موسى وقومه، فنظرت فإذا سواد عظيم فقيل لي: هذه أمتك ومعهم سبعون ألفا يدخلون الجنة بغير حساب ولا عذاب"ـ
ثم نهض فدخل منزله فخاض الناس في أولئك فقال بعضهم: فلعلهم الذين صحبوا رسول الله - صلى الله عليه وسلم-، وقال بعضهم: فلعلهم الذين ولدوا في الإسلام فلم يشركوا بالله شيئا وذكروا أشياء، فخرج عليهم رسول الله صلى الله عليه فأخبروه فقال: "هم الذين لا يسترقون ولا يكتوون ولا يتطيرون وعلى ربهم يتوكلون" فقام عكاشة بن محصن فقال: ادع الله أن يجعلني منهم، قال: "أنت منهم" ثم قام رجل آخر فقال: ادع الله أن يجعلني منهم، فقال "سبقك بها عكاشة"ـ[6]

“Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya, tiba-tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat banyak, maka dikatakan kepadaku mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu." Kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang-orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu? Ada diantara mereka yang berkata: "Barangkali mereka itu orang-orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkata: "Barangkali mereka itu orang-orang yang dilakhirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda: “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta rukiah, tidak melakukan tathayyur[5] dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakal kepada tuhan mereka." Kemudian Ukasyah bin Muhshan berdiri dan berkata mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar aku termasuk golongan mereka, kemudian Rasul bersabda: “Ya, engkau termasuk golongan mereka”, kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata: Mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar aku juga termasuk golongan mereka, rasul menjawab: “Kamu sudah kedahuluan Ukasyah.”[6]

Wallahu a'lam bishawab.
Cukup sampai di sini dulu... Baarakallahu fiikum.

***
Sumber Artikel: ronalabiyyu.my.id
Penyusun: Admin
Referensi: Kitab Tauhid

[1] Quran Surat an-Nahl/16: 120
[2] Quran Surat al-Mu’minuun/23: 59
[3] Rukiah, maksudnya di sini, ialah: penyembuhan dengan bacaan ayat ayat al Qur’an atau doa doa.
[4] Ain, yaitu: pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, melalui pandangan matanya. Disebut juga penyakit mata.
[5] Tathayyur ialah: merasa pesimis, merasa bernasib sial,atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya atau apa saja
[6] HR.Bukhari no. 3410 dan Muslim no. 220